Jumat, 06 Januari 2012

teori orem




MAKALAH IKD 1
TEORI DOROTHEA OREM
   
                                                         
         Oleh 1 C :
Kotimah
Mochamad Ade Nur Alamsyah
Much. Sulistio Aji


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO


KATA PENGANTAR


 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul ‘TEORI DOROTHEA OREM‘’ ini dengan tepat pada waktunya.

        Makalah ini berisikan informasi tentang ‘’ teori keperawatan dorothea orem’’ . Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita  semua  .
 Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

        Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Mojokerto, 25 November 2011


                                                                                                            Penyusun










Daftar Isi

Halaman Judul.......................................................................................       i
Kata pengantar.......................................................................................      ii
Daftar isi…............................................................................................      iii
BAB I PENDAHULUAN
1. 1      Latar Belakang.....................................................................      1
1. 2      Perumusan Masalah.............................................................      2
1. 3      Tujuan ................................................................................      2
1. 4      Manfaat ..............................................................................      2
1. 5      Metode Penulisan ...............................................................      2
BAB II PEMBAHASAN
                        2.1 Biografi Doretha E Orem………………………………………...                3
                        2.2 Model Konsep Keperawatan Doretha Orem……………………..              4
2.3 Teori keperawatan Orem…………………………………………. 4
2.4 Hubungan model dengan paradigm keperawatan………………… 7
2.5 Aplikasi model keperawatan orem…………………………………            8
2.6 Tujuan model keperawatan orem…………………………………..               11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………    13
3.2 Saran………………………………………………………………..   13
Daftar Pustaka…………………………………………………………..   14




BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan.  Berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
        Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik, memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable utama yang mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut :
  1. Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola hidup dan aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien.
  2. Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.
Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul "Nursing Conceps of Practice Self Care". Model ini pada awalnya berfokus pada individu kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada multi person's unit (keluarga, kelompok dan komunitas) . Teori ini merupakan teori pelayanan keperawatan yang sangat penting ketika klien tidak dapat memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan, atau social .





1.2  Rumusan Masalah
Ø  Apa makna yang dapat kita ambil dari Model konsep atau teori keperawatan self care?
Ø  Apa pengertian dari teori dorothea orem?
Ø  Sebutkan macam-macam teori self care?
Ø  Untuk menerapkan teori dorothea orem diperlukan apa saja?
1.3 Tujuan
Ø  Untuk mengetahui makna dari konsep dorothea Orem
Ø  Untuk mengetahui pengertian dari dorothea Orem
Ø  Untuk mengetahui macam-macam teori self care
Ø  Untuk mengetahui apa saja yang diperlukan dari teori model dorothea orem
        1.4 Manfaat
 Dapat meningkatkan pengetahuan tentang teori keperawatan terutama tentang teori dorothea orem .

1.5  Metode Penulisan
a.       Studi pustaka dengan mencari buku-buku yang berhubungan dengan teori dorothea orem
b.      Pencarian data melalui internet
c.       Proses penulisan makalah
d.      Penyuntingan dan pengetikan




BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biografi Dorothea E. Orem

Dorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939 pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970).
    1. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan
    2. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
    3. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori keperawatan komunitas
    4. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
    5. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
    6. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika tentang teori keperawatan
    7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).
    8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
    9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.



2.2  Model Konsep Keperawatan Orem
      Model Keperawatan menurut Orem dikenal dengan Model Self Care. Model Self Care ini memberi pengertian bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu
pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan memperthankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit. Model keperawatan ini berkembang sejak tahun 1959-2001.
     Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdaarkan tindakan atas keampuan. Self Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan.
      Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan mengenai pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam konsep kebutuhan dasar yang terdiri dari:
1.  Air (udara): pemelihraan dalam pengambian udara.
2.  Water (air): pemeliaraan pengambilan air
3.  Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan
4.  Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi
5.  Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara istirahat dan aktivitas.
6. Solitude and Social Interaction ( kesendirian dan interaksi sosial): pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial.
7. Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan risiko pada     kehidupan manusia dalam keadaan sehat .
8.  Promotion of Normality

2.3  Teori Keperawatan Orem
Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya. Dalam konsep praktik keperwatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori Self Care, di antaranya :

v  Perawatan Diri Sendiri (Self Care)
Orem berpendapat bahwa teori perawatan diri yang ia kemukakan, merupakan bagian dari model konseptual keperawatan yang dapat diterapkan oleh semua professional yang bekerja di bidang layanan kesehatan, seperti dokter, ahli fisioterapi, ahli terapi wicara, dll dalam pandangan Orem, perawatan diri merupakan proses pribadi yang bersifat unik, serta suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadaannya , dan dipengaruhi oleh factor-faktor berikut ini :
§  usia                                                                      
§  gender
§  kesehatan
§  pertumbuhan dan perkembangan
§  lingkungan social/budaya
§  sistem layanan kesehatan
§  keluarga
§  gaya hidup
Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu :
1.      Kebutuhan perawatan diri universal / Universal self care requisite :
hal yang umum bagi semua individu, seperti kebutuhan untuk memastikan seseorang bahwa ia makan dan minum, mendapat istirahat yang cukup, eliminasi, serta berkaitan dengan fungsi kemanusian dan proses kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal self care requisite yang dimaksudkan adalah :
-   Pemeliharaan kecukupan intake udara
-   Pemeliharaan kecukupan intake cairan
-   Pemeliharaan kecukupan intake makanan
-   Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
-   Pemeliharaan keseimbangan antara solitut dan interaksi sosial
-   Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan kesejahteraan manusia.
-   Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses-proses eleminasi dan exrement.
2.      Kebutuhan perawatan diri pengembangan / Developmental self care requisite : terjadi berhubungan dengan tingkat perkembangan individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal, yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
3.        Kebutuhan deviasi kesehatan / Health Deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak sehat dan merupakan kebutuhan-kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self care.
 Macam-macam teori self care :
·         Self Care Agency: merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.
·         Theurapetic Self Care Demand: tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat.
·         Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh. Self Care Reuisites terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care Requisites (kebutuhan universal manusia yang merupakan kebutuhan dasar), Developmental Self Care  Requisites (kebutuhan yang berhubungan perkembangan indvidu) dan Health Deviation Requisites (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi pasien).
2.  Self Care Defisit
Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan. Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya secara terus menerus. Self care defisit dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu dalam proses penyelesaian masalah, Orem memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai pembimbing orang lain, memberi support, meningkatkan pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau mendidik pada orang lain.
3.  Teori Sistem Keperawatan
Ø  Teori Sistem Keperawatan merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri. Dalam pandangan sistem ini, Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya:
Ø  Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System ).
Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan ketidamampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan,  dan ambulansi serta adanya manipulasi gerakan. Pemberian bantuan sistem ini dapat dilakukan pada orang yang tidak mampu melakukan aktivitas dengan sengaja seperti pada pasien koma  pada pasien yang sadar dan mungkin masih dapat membuat suatu pengamatan dan penilaian tentang cedera atau masalah yang lain akan tetapi tidak mampu dalam melakukan tindakan

 yang memerlukan ambulasi atau manipulasi gerakan, seperti pada pasien yang fraktur vetebrata dan pada pasien yang tidak mampu mengurus sendiri, membuat penilaian serta keputusan dalam self care-nya dan pasien tersebut masih mampu melakukan melakukan ambulasi dan mungkin dapat melakukan beberapa tindakan self care-nya melalui bimbingan secara continue seperti pada pasien retardasi mental.

Ø  Sistem bantuan sebagian ( Partially Compensasi System )
Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien yang post operasi abdomen dimana pasien ini memiliki kemampuan seperti cuci tangan, gosok gigi, cuci muka akan tetapi butuh pertolongan perawat dalam ambulasi dan melakukan perawatan luka.

Ø  Sistem suportif dan edukatif.
Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri .sistem ini dilakukan agar pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang memerlukan informasi dalam pengaturan kelahiran.

Ø  Metode bantuan :
Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima metode bantuan yang meliputi :
1.      Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
2.      Mengajarkan klien
3.      Mengarahkan klien
4.      Mensupport klien
Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan di diskripsikan sebagai berikut :
a.  Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan individu,   keluarga atau kelompok sampai klien  dapat diizinkan pulang dari perawatan.
b.  Menetapkan jika dan bagaimana klien dapat dibantu melalui perawatan.
c.  Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak dengan perawat dan asisten.
d.  Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan sehari-hari klien, pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima, atau pelayanan sosial dan penyuluhan yang dibutuhkan atau yang diterima

2.4 Hubungan model dengan paradigma keperawatan meliputi :
v  Manusia
Model orem membahas dengan jelas individu dan berfokus pada ide diri dan perawatan diri . namun demikian seseorang dianggap paling eksklusif dalam konteks ini, sedangkan kompleksitas perawatan manusia dan tindakan manusia tiddak dipertimbangkan .
v  Lingkungan
Lingkungan juga dibahas dengan jelas dalam model ini . namun, hal ini terutama dianggap sebagai situasi tempat terjadinya perawatan diri atau kurangnya perawatan diri .
v  Sehat dan Sakit
Ide ini juga terdapat dalam model tersebut, namun dibahas dalam kaitanya dengan perawatan diri. Alasanya adalah bahwa jika individu dalam keadaan sehat mereka dapat memenuhi sendiri deficit perawatan diri yang mereka alami.
v  Keperawatan
Model ini mebahas dengan cara yang jelas dan sistematik sifat dari keperawatan dan kerangka kerja untuk memberikan asuhan keperawatan.Harus diketahui bahwa hal tersebut ditampilkan dalam  entuk pendekatan mekanistik berdasarkan pendekatan suportif-edukatif, kompensasi parsial, dan kompensasi total . pendekatan tersebut merupakan pendekatan langsung yang dapat di tata laksanakan. Karena hal itulah model ini sangat popular diantara para praktisi yang berpendapat bahwa model yang lebih kompleks sulit un tuk diimplementasikan .

2.5 Aplikasi Model Keperawatan Orem
        Aplikasi Model Keperawatan Orem, dapat dilihat dari contoh kasus berikut:
Kasus:
      Tn. J (50 th), didiagnosis DM tipe 2. Dia memiliki riwayat hipertensi dan dia seorang perokok berat (30 batang per hari). Perawatan yang dapat diberikan epada Tn. J berdasarkan model keperawatan Orem adalah:
 1.  Air (educative/supportif). Perawat harus mampu memberikan informasi tentang hubungan hipertensi dengan merokok.
2.  Water (educative/supportif). Perawat harus mampu meykinkan adanya hydration-risk yang cukup dari polydipsia yang memicu hyperglycaemia (kadar gula yang tinggi dalam darah)
3.  Food (partial compensatory). Perawat memberikan diet yan cocok untuk hipertensi dan diabetes, serta mengontrol gula darah setelah makan.
4. Elimination (educative/supporif). Klien membutuhkan monitoring.
5. Activity and Rest (adecative/ suportif). Perawat menginformasikan pada pasien tentang kegiatan yang cocok untuk pasien diabetes.
6. Solitude and Social Interaction (partial compensatory). Interaksi social dengan perawat dapat memberikan perubahan interaksi dan tigkah sosial.
7.  Hazard Prevention (partial compensatory). Perawat memberikan pendidikan pada pasien tentang kelebihan dan kekurangan pengobatan yang akan diambil oleh pasien.
8. Promote Normality (partial compensatory). Perawat diharapkan dapat membantu pasien untuk mengembalikan pola hidup pasien, sehingga menjadi normal kembali.

2.6 Tujuan
Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :
1.      Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2.      Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.
3.      Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan.

Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.

Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
1.         Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik
2.         Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
3.         Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami gangguan secara kompeten
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah:
v  Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
v  Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
v  Aspek prosedural ; melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
v  Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.










BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan mempelajari  Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan. Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah :
"Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980). Ada tiga macam teory self care .serta  Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.

  3.3  Saran
Sebaiknya konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya terutama dalam praktik keperawatan .





DAFTAR PUSTAKA
v  La Ode Jumadi Gaffar . pengantar keperawatan professional, 1999 , Jakarta : EGC
v  Potter, Patricia A, Perry, Anne Griffin. Fundamental Keperawatan, 2005,Jakarta : EGC
v  Lynn Basford, Oliver Slevin, Teori dan praktek keperawatan, 2006, Jakarta : EGC
v  Aziz Alimut Hidayat, Konsep Dasar Keperawatan,2004, Jakarta : salemba medica
v  Ratna Si Torus, Model praktek keperawatan Profesional,2005, Jakarta : EGC
v  Potter, Perry . fundamentak keperawatan, 2006, Jakarta : EGC